Perbandingan aktivitas antioksidan jus dan infused water apel hijau (Malus sylvestris Mill.)

Munadia Munadia -  Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh, Aceh, Indonesia
Vonna Aulianshah* -  Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh, Aceh, Indonesia

Apel Hijau (Malus sylvestris Mill.) mengandung zat antioksidan yang memiliki efek menguntungkan bagi kesehatan, yang dapat mengurangi resiko kanker usus besar, kanker prostat, dan kanker paru-paru. Penelitian ini bertujuan membandingkan aktivitas antioksidan pada jus dan infused water apel hijau. Pengujian dilakukan pada  jus dan infused water apel hijau dengan 5 konsentrasi berbeda pada masing masing sampel yaitu 5, 10, 15, 20, 25 ppm. Masing masing sampel jus dan infused water dari tiap konsentrasi direaksikan dengan DPPH sebagai radikal bebas, kemudian diukur nilai absorbansinya menggunakan Spektrofotometri UV/Vis pada panjang gelombang 517 nm. Berdasarkan hasil analisa menggunakan uji probit terhadap data persentase inhibisi masing-masing sampel uji diperoleh aktivitas antioksidan jus Apel hijau  memiliki nilai IC50  sebesar 10.82 ppm yang dikategorikan sangat kuat dan infused water apel hijau menghasilkan nilai IC50 sebesar 37.05 ppm yang dapat dikategorikan kuat. Jadi dapat disimpulkan jus  dan infused water apel hijau memiliki aktivitas antioksidan dan jus memiliki aktifitas antioksidan yang lebih kuat dibandingkan infused water apel hijau.

Keywords : Malus sylvestris Mill.; DPPH; Antioksidan; Jus; infused water

  1. Cahyani AI. (2017). Uji Aktivitas Antioksidan Dari Ekstrak Kulit Batang Kayu Jawa (Lannea coromandelica) Dengan Metode Dpph (2,2-Difenil-1-Pikrilhidrazil). Skripsi. Jakarta: Uin Syarif Hidayatullah Jakarta.
  2. Cempaka AR., (2014). Pengaruh metode pengolahan (juicing dan blending) terhadap kandungan quersetin berbagai varietas apel local dan impor (Malus domestica). Indonesia journal of human nutrition.; Vol 1 (1): 14-22.
  3. Harifah I. Mustofa A. Suhartatik N. (2017). Aktivitas Antioksidan Infused Water Dengan Variasi Jenis Jeruk (Nipis, Lemon,Dan Baby) Dan Buah Tambahan (Stroberi, Anggur Hitam Dan Kiwi). Jurnal teknologi pamgan dan industry pangan.; Surakarta. Hal 54-58
  4. Molyneux P. (2003). The use of the stable free radical diphenylpicrylhydrazyl (DPPH) for estimating antioxidant activity.
  5. Muhepi D. (2015). Sehat dan Bugar dengan Fixed Juice & Infused Water. Yogjakarta Literindo
  6. Palupi, Norry E. & Andriani A. (2016). Potensi Sumber Daya Genetic Apel Sebagai Bahan Pangan Fungsional. Prosiding seminar nasional II. Universitas Muhamasiyah Malang.
  7. Ridho EA. (2013). Uji aktivitas antioksidan ekstrak methanol buah Lakum (Cayritia trifolia) dengan metode DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazil). Naskah Publikasi. Pontianak.
  8. Rusita, YD. Purwasih, R. & Rakhmayanti,RD. (2019). Perbandingan Aktivitas Antioksidan Ekstrak apel hijau (malus domestica) Segar Dan Kering Dengan Metode Spektromertri. Jurusan anafarma.; Kemenkes politeknik kesehatan Surakarta.
  9. Tristantini D. (2016). Pengujian Aktivitas Antioksidan Menggunakan Metode DPPH Pada Daun Tanjung. Yogyakarta: ISSN 1693-4393.
  10. Winarsi H,M.S. (2007). Antioksidan Alami Dan Radikal Bebas. yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Open Access Copyright (c) 2021 Munadia Munadia, Vonna Aulianshah
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Ilmiah Farmasi Simplisia (JIFS) diterbitkan oleh:

Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Jln. Soekarno-Hatta, Kampus Terpadu Poltekkes Kemenkes Aceh, Lampeunerut, Aceh Besar. 23352