Uji efek antidepresan ekstrak metanol biji kedelai (Glycine Max (L.) Merr.) terhadap mencit putih jantan

Burdah Burdah* -  Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh, Aceh, Indonesia
Sagita Rahmadhani -  Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh, Aceh, Indonesia
Noni Zakiah -  Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh, Aceh, Indonesia
Amelia Sari -  Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh, Aceh, Indonesia
Depresi merupakan suatu masalah kesehatan dalam masyarakat yang dapat dikatakan cukup serius yang merupakan salah satu penyebab utama dari kejadian bunuh diri (suicide). Adapun salah satu tanaman obat yang diperkirakan dapat mengatasi depresi adalah biji kedelai (Glycine max (L.) Merr). Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek antidepresan dan dosis yang paling kuat dari ekstrak metanol biji kedelai (Glycine max (L.) Merr). Metode yang digunakan dalam ekstraksi yaitu secara maserasi dengan pelarut metanol, sedangkan metode yang digunakan untuk uji antidepresan yaitu FST (Forced Swim Test) disini melihat immobility time (waktu diam) menggunakan 24 ekor mencit yang terbagi atas 4 perlakuan yaitu kontrol negatif, kontrol positif, dosis 300 mg/kg dan 500 mg/kg BB yang diberikan secara oral. Data yang diperoleh diuji secara statistik. Hasil menunjukkan bahwa immobility time dengan pemberian ekstrak dosis 300 mg/kg BB dengan 500 mg/kg BB bila dibandingkan dengan pemberian kontrol negatif menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dengan nilai 0,003 (<0,05) dan 0,000 (<0,05), yang berarti antara kontrol negatif dengan kedua dosis memiliki efek sebagai antidepresan. Berdasarkan rata-rata waktu diam paling panjang yaitu kontrol negatif (167,67detik) sedangkan paling pendek yaitu dosis 500 mg/kg BB (98,50 detik) membuktikan bahwa efek yang paling kuat adalah dosis tertinggi ekstrak biji kedelai sebagai antidepresan. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak biji kedelai memberikan efek antidepresan dan pada dosis 500 mg/kg BB adalah dosis yang memberikan efek antidepresan paling kuat pada mencit jantan.

Keywords : Biji kedelai (Glycine max (L.) Merr.); Antidepresan; Amitriptilin; Immobilitytime

  1. Dirgayunita, A. (2016). Depresi: Ciri, Penyebab, dan Penanganannya. Journal An-nafs: Kajian dan Penelitian Psikologi. 1(1): 1-14.
  2. Gunarsa, S. D. (2008). Psikologi Perawatan. Jakarta. PT BPK Gunung Mulia. WHO. World Health Organization. (2018)Fact Sheets. Depression. Dipublikasikan pada Maret 2018. Diunduh pada tanggal 2 april 2018. http://www.who.Int/mediacentre/facts/heets/fs369/en/.
  3. Tjay, T.H dan Rahardja, K. (2007). Obat-obat Penting. Jakarta. PT Elex Media Komputindo.
  4. Wiyono,W., Kurama, P.N. Bodhi, W. (2013) Uji Efek Antidepresan Ekstrak Metanol Jamur Tlethong (Psilocybe cubensis) Pada Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus): ditinjau dari Immobility Time Dengan Metode Forced Swim Test. Jurnal Ilmiah Farmasi-UNSRAT. 2(3); 29-33.
  5. Winarsi, H. (2014).Protein Kedelai dan Kecambah. Yogyakarta. Kaniskus.
  6. Zulkarnain. (2015). Peran Latihan Fisik Teratur Terhadap Fungsi Memori dan Kognitif Wanita Pasca Menopause. Jurnal Sport Pedagogy 5(1); 6-10.
  7. Mondal, S., Ghosh, D., Anusuri, K.C Ganapaty,S. (2017). Toxicological Studies and Assessement of Pharmacological Activities of Abrus precatorius L. (Fabaceae) Ethanolic Leaves Extract in the Management of Pain, Psychiatric, and Neurological Conditions: An In-Vivo Study. Jurnal of Applied Pharmaceutical Science. 7(02); 207-216.
  8. Anas, Y., Puspitasari, N., Nuria., M.C.(2013) Aktivitas Stimulansia Ekstrak EtanolBunga dan Daun Cengkeh (Syzygium aromaticum (L) Merr & Perry.) pada mencitJantan Galur SWISS beserta Identifikasi Golongan SenyawaAktifnya. Jurnal Ilmu Farmasi Aktifnya. Jurnal Ilmu Farmasi & Farmasi Klinik. 10(1);13-22.
  9. Setyosari, P. (2013) Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta. Prenadamedia Group.
  10. Anas,Y., Pramesti, D., Nisa, S.W. dan Hidayati, D.N. (2017). Efek Ekstrak Etanol Biji Kedelai (Glycine max (L.) Merr) sebagai Antikolestrolesterol dan Antiobesitas Pada Tikus Jantan Galur Wistar yang Diinduksi MSG dan Identifikasi senyawa Aktifnya. Prosiding. SNST ke-8. Semarang, 1-6.
  11. Depkes RI. (2008) Farmakope Herbal Indonesia Edisi I. Jakarta

Open Access Copyright (c) 2021 Burdah Burdah, Sagita Rahmadhani, Noni Zakiah, Amelia Sari
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Ilmiah Farmasi Simplisia (JIFS) diterbitkan oleh:

Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Jln. Soekarno-Hatta, Kampus Terpadu Poltekkes Kemenkes Aceh, Lampeunerut, Aceh Besar. 23352