Serbuk effervescent kombinasi ekstrak buah pare (Momordica charantia L.) dan buncis (Phaseolus vulgaris L.) sebagai nutraseutikal
Bitter melon and beans contain flavonoids which have the potential as antidiabetic agents. The combination of ethanolic extract of bitter melon (Momordica charantia L) and bean (Phaseolus vulgaris L) given orally has been investigated and proven to reduce blood glucose levels in mice. This study aims to formulate a combination of ethanol extract of bitter melon and beans with variations in sweetener concentration. This research is an experimental study. Effervescent powder made in two formulas with variations in sucralose and aspartame. Formula 1 (F1) uses a concentration of 0,20% sucralose and 0,5% aspartame and formula (F2) using a concentration of 0.24% sucralose and 0,75% aspartame. The organoleptic test indicated the powder produced is brownish white, has the smell of sucralose and aspartame and has a sweet taste (F1, F2). Flow rates are 0,6 g / sec (F1) and 0,5 g / sec (F2) with the category "very difficult", the test angle of repose of 43 (F1) and 42 (F2) with the category "rather good", Compressibility test is 19.4% (F1) and 20% (F2) with the category "good enough" and soluble time F1 and F2 which is 1 minute and 2,6 minutes shows the powder is completely dispersed.
Buah pare dan buncis memiliki kandungan flavonoid yang berpotensi sebagai agen antidiabetik. Pemberian kombinasi ekstrak etanol buah pare (Momordica charantia L) dan buncis (Phaseolus vulgaris L) secara oral telah diteliti dan terbukti dapat menurunkan kadar glukosa darah tikus. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan kombinasi ekstrak etanol buah pare dan buncis menjadi sediaan serbuk effervescen dengan variasi konsentrasi pemanis. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Sediaan effervescent dibuat dua formula dengan variasi konsentrasi bahan pemanis suklarosa dan aspartam. Formula 1 (F1) menggunakan konsentrasi suklarosa 0,20 % dan aspartam 0,5% dan formula 2 (F2) menggunakan konsentrasi suklarosa 0,24% dan aspartam 0,75%. Hasil uji organoleptis menunjukkan serbuk yang dihasilkan berwarna putih kecoklatan, memiliki bau suklarosa dan aspartam dan memiliki rasa manis (F1, F2). Waktu alir yaitu 0,6 g/detik (F1) dan 0,5 g/detik (F2) dengan katagori “sangat sukar”, sudut istirahat yaitu 43 (F1) dan 42 (F2) dengan katagori “agak baik. Uji kompresibilitas yaitu 19,4% (F1) dan 20% (F2) dengan katagori “cukup baik” dan waktu larut F1 dan F2 yaitu 1 menit dan 2,6 menit menunjukkan serbuk terdispersi sempurna.
Keywords : Serbuk effervescent; ekstrak etanol; buah pare; buncis
- Noviyanti N, Herman RB, Serudji J. Pengaruh Pemberian Air Rendaman Rumput Fatimah (Anastatica Hierochuntica) Terhadap Kadar Hormon Estrogen Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Bunting. AcTion: Aceh Nutrition Journal. 2017;2(2):109-113. http://dx.doi.org/10.30867/action.v2i2.63
- Adnyana IDPA, Meles DK, Zakaria S, Suwasanti N. Efek anti diabetes buah pare (Momordica charantia Linn.) terhadap kadar glukosa darah, sel penyusun Pulau Langerhans dan Sel Leydig pada tikus putih hiperglikemia. Acta VETERINARIA Indonesiana. 2017;4(2):43-50.
- Rachmawani NR, Oktarlina RZ. Khasiat Pemberian Buncis (Phaseolus vulgaris L.) sebagai Terapi Alternatif Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal Majority. 2017;6(1):71-76.
- Achmad A. Efektivitas Ekstrak Buah Pare (Momordica charantia) dan Buncis (Phaseolus vulgaris) untuk Penurunan Kadar Gula Darah dan AUC (Area Under Curve). Pharmaceutical Journal of Indonesia. 2016;2(1):25-29.
- Ansel HC. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Ke IV. Jakarta: Jakarta: UI Press; 1989.
- Egeten KR. Formulasi Dan Pengujian Sediaan Granul Effervescent Sari Buah Nanas (Ananas comosus L. (Merr.)). Pharmacon. 2016;5(3).
- Lachman L, Lieberman HA. Teori Dan Praktek Farmasi Industri. Jakarta: Universitas Indonesia Press; 1994.
- Hudha M, Widyaningsih TD. Serbuk Effervescent Berbasis Ekstrak Daun Beluntas ( Pluchea indica less ) Sebagai Sumber Antioksidan Alami. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 2014;3(4).
- Siregar CJP, Wikarsa S. Teknologi Farmasi Sediaan Tablet Dasar-Dasar Praktis. Jakarta: EGC; 2010.
- Anshory H, Syukri Y, Malasari Y. Formulasi tablet effervescent dari ekstrak ginseng jawa (Tlinum paniculatum) dengan Variasi Kadar Pemanis Aspartam. Jurnal Ilmiah Farmasi. 2007;4(1):43-48.
- Moechtar. Farmasi Fisika. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press; 1990.
- Lee RE. Effervescent Tablets : Key Facts about A Unique, Effective Dosage Form. Louisiana Ave: CSC Publishing; 2007.
- Prasetyo G, Zumroh IZ, Etikasari M, Wajdi RF, Widyaningsih TD. Formulasi Serbuk Effervescent Berbasis Cincau Hitam dengan Penambahan Daun pandan dan Jahe Merah. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 2014;3(1):90-95.
- Novidiyanto N, Setyowati A. Formulasi Serbuk Effervescent Sari Wortel (Daucus carrota). Agritech. 28(4).
- Sulastri L, Fariz RM, Rizikiyan Y. Formulasi Granul Effervescent Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (Psidium guajava L). 2018.
- Novita R, Munira M, Hayati R. Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Etanol Pliek U Sebagai Antibakteri. AcTion: Aceh Nutrition Journal. 2017;2(2):103-108. http://dx.doi.org/10.30867/action.v2i2.62
- Sandrasari DA, Abidin Z. Penentuan konsentrasi natrium bikarbonat dan asam sitrat pada pembuatan serbuk minuman anggur berkarbonasi (effervescent). Teknologi Industri Pertanian. 2006;21(2):113-117.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.