Efektifitas Berkumur dengan Larutan Teh Rosella dalam Menghambat Plak Gigi Serta Mempercepat Penyembuhan Gingivitis Pasca Scaling
Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) is an ornamental plant flower petals were thick belonging to the hibiscus family or Malvaceae. Rosella flower contains polyphenols which are useful as an antibacterial. Polyphenols appear to function as an antibacterial in a way denature bacterial cell proteins. Gingivitis is an inflammation of the gingiva caused by microorganisms attached to the tooth surface. The purpose of this study to determine the effect of rinsing with roselle tea to speed healing of gingivitis pas casketing. The analytical method used is paired samples t-test for comparative analysis of pre-test and post-test in each test group and independent sample t-test for comparative analysis of treatment group and the control group with a total sample of 120 people. Gargling with tea treatment group and the control group rosella gargle with salt water. Rinsing is done in the morning and evening for five days. The research instrument used was Loe gingival index and Silliness 1963. The results showed that a decline in gingival inflammation plaque score well in the treatment group or the control group. There is a significant difference between the treatment group and control group (p <0.05). It can be concluded that gargling with tea rosella more effectively inhibit the formation of plaque and gingivitis accelerate the healing of post-scaling.
Keywords: Gingivitis, a plaque, the Rosella
Bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L.) merupakan tanaman hias berkelopak bunga tebal yang tergolong pada keluarga kembang sepatu atau Malviceae. Bunga rosella mengandung polifenol yang berkhasiat sebagai antibakteri. Polifenol berfungsi sebagai antibakteri dengan cara mendenaturasi protein sel bakteri. Gingivitis merupakan peradangan pada gingiva yang disebabkan oleh mikroorganisme yang melekat pada permukaan gigi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh berkumur dengan teh rosella terhadap kecepatan penyembuhan gingivitis pascaskeling. Metode analisis yang digunakan adalah uji paired sample t-test untuk analisis perbandingan pre test dan post test pada masing-masing kelompok dan uji independent sample t-test untuk analisis perbandingan kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dengan jumlah sampel sebanyak 120 orang. Kelompok perlakuan berkumur dengan teh rosella dan kelompok kontrol berkumur dengan air garam. Berkumur dilakukan pada pagi dan malam hari selama lima hari. Instrumen penelitian yang digunakan adalah indeks gingiva Loe dan Sillness 1963. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan peradangan gingiva skor plak baik pada kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol. Terdapat perbedaan bermakna antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol (p < 0,05). Dapat disimpulkan bahwa berkumur dengan teh rosella lebih efektif menghambat pembentukan plak dan mempercepat penyembuhan gingivitis pasca scaling.
Kata kunci: Gingivitas, plak, rosella
- Tjahja I. Lely MA. Hubungan kebersihan gigi dan mulut dengan pengetahuan dan sikap responden di beberapa puskesmas di Propinsi Jawa Barat. Media Litbang Kesehat. 2005.
- Putri MH, Herijulianti E, Nurjannah N. Ilmu pencegahan penyakit jaringan keras dan jaringan pendukung gigi. Jakarta EGC. 2010;25.
- Cope G. Gingivitis: symptoms, causes and treatment. Dent Nurs. 2011;7(8).
- Dewi T, Syahrul D, Emeralda S. Pengaruh berkumur seduhan bunga rosella terhadap akumulasi plak. J Interdental. 2011;8(3):71-77.
- Newman MG, Takei H, Klokkevold PR, Carranza FA. Carranza’s Clinical Periodontology. Elsevier health sciences; 2011.
- Inna M, Atmania N, Prismasari S. Potential use of Cinnamomum burmanii essential oil-based chewing gum as oral antibiofilm agent. J Dent Indones. 2010;17(3):80-86.
- Zubardiah L, Mustaqimah DN, Auerkari EI. Effectiveness Of Lawsonia Inermis Linneaus Leaves Infusion In Gingivitis Healing. dentika Dent J. 2013;17(2).
- Direktorat OAI, BPOM RI. Serial data ilmiah terkini tanaman obat rosella (Hibiscus sabdiffa L). Jakarta Badan POM RI. 2010.
- Suwandi T. Pengembangan potensi antibakteri kelopak bunga Hibiscus sabdariffa L. Rosela) terhadap Strepcoccus Sang Penginduksi Gingivitis Menuju Obat Herb Terstandart. 2012.
- Pratiknya AW. Dasar-dasar metodologi penelitian kedokteran dan kesehatan. PT Raja Graf Persada Jakarta. 2001.
- Greene JG, Vermillion JR. The simplified oral hygiene index. J Am Dent Assoc. 1964;68(1):7-13.
- Silness J, Löe H. Periodontal disease in pregnancy II. Correlation between oral hygiene and periodontal condition. Acta Odontol Scand. 1964;22(1):121-135.
- Ali BH, Wabel N Al, Blunden G. Phytochemical, pharmacological and toxicological aspects of Hibiscus sabdariffa L.: a review. Phyther Res. 2005;19(5):369-375.
- Rostinawati T. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) Terhadap Escherichia coli, Salmonella typhi dan Staphylococcus aureus dengan Metode Difusi Agar. Tesis, Universitas Padjadjaran, Jatinangor. 2009.
- Harianto M. Manfaat Ekstrak Bunga Rosella (Hibiscus Sabdariffa) Sebagai Obat Kumur Dalam Menghambat Pertumbuhan Plak Pada Mahasiswa FKG USU Angkatan 2012. 2013.
- Hamdani. Daya hambat air rebusan bunga rosella (Hibiscus sabdariffa. L) terhadap koloni bakteri pada sikat gigi. 2013.
- Nirmaladewi A, Handajani J, Tandelilin RT. Status saliva dan gingivitis pada penderita gingivitis setelah kumur epigalocatechin gallate (EGCG) dari ekstrak teh hijau (Camellia Sinensis)[thesis]. Yogyakarta Gadjah Mada Univ. 2008.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.