Efektifitas mengkomsumsi jus apel dibandingkan dengan mengkonsumsi jus jambu biji terhadap penurunan tingkat halitosis

Andriani Andriani -  Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Aceh Jln. Soekarno-Hatta, Lampeunerut. Aceh Besar. Telp: 0651 46128, Indonesia
Ratna Wilis* -  Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Aceh Jln. Soekarno-Hatta, Lampeunerut. Aceh Besar. Telp: 0651 46128, Indonesia

Halitosis is caused by food scraps that are decayed by bacteria because oral hygiene is poor, and this condition can be aggravated by irregular teeth. Eliminate unpleasant odors by brushing your teeth, using mouthwash and traditional methods by consuming fibrous fruits such as apples and guava. The study aimed to determine the effectiveness of consuming guava juice compared to apple juice against changes in halitosis. Samples for a class I students of Banda Aceh 7th Middle School was 120 people divided into 2 groups. The research was in August 2017. This research method is quasi-experimental. Data analysis was tested by T-test at 95% significance level. The results of the study before consuming apple juice were the first measurement of 3,00 and the second was 3,02, after being given halitosis apple juice the first mean decreased 1,70 and the second measurement was 1.58. Before consuming red guava juice it had the first large measurement average of 2,98 and after being given red guava juice, it decreased to 2,22 (first measurement) and 2,13 (second measurement). A very significant decrease in the halitosis score that consumes apple juice has better effectiveness in reducing halitosis scores compared to consuming red guava juice p= 0,000. It is recommended for schools to be able to consume apples and red guava fruit as natural ingredients to reduce bad breath or prevent bad breath (halitosis).


Halitosis disebabkan dari sisa makanan yang membusuk oleh bakteri karena kebersihan mulut buruk, dan keadaan ini dapat diperburuk oleh faktor susunan gigi yang tidak teratur. Menghilangkan bau tidak sedap melalui cara menggosok gigi, memakai obat kumur dan cara tradisional dengan mengkonsumsi buah-buahan yang berserat seperti apel dan jambu biji. Penelitian bertujuan mengetahui efektifitas mengkonsumsi jus jambu biji dibandingkan jus apel terhadap perubahan halitosis. Sampel pada siswa SMPN 7 Banda Aceh kelas I sejumlah 120 orang dibagi 2 kelompok. Penelitian pada Agustus 2017. Metode penelitian ini adalah eksperimen semu. Analisa data di uji dengan Uji T pada derajat kemaknaan 95%. Hasil penelitian sebelum mengkonsumsi jus apel rerata pengukuran pertama 3,00 dan kedua 3,02, setelah diberikan jus apel halitosis menurun rerata pertama 1,70 dan pengukuran kedua 1,58. Sebelum mengkonsumsi jus jambu biji merah mempunyai rerata pengukuran pertama besar 2,98 dan setelah diberikan jus jambu biji merah, menurun menjadi 2,22 (pengukuran pertama) dan 2,13 (pengukuran kedua). Penurunan skor halitosis sangat signifikan yang mengkonsumsi jus apel mempunyai efektifitas yang lebih baik dalam menurunkan skor halitosis dibandingkan dengan mengkonsumsi jus jambu biji merah diperoleh nilai p= 0,000. Disarankan pada sekolah untuk dapat mengkonsumsi buah apel dan buah jambu biji merah sebagai bahan alami menurunkan bau mulut atau pencegahan bau mulut (halitosis).

Keywords : Apel; halitosis; jambu biji

  1. Nurasiki CA, Amiruddin A. Efektifitas Mengunyah Buah Apel dan Buah Bengkoang Terhadap Penurunan Indeks Plak Pada Murid Sekolah Dasar. AcTion: Aceh Nutrition Journal. 2017;2(2):80-85.
  2. Djokowidodo D. Jangkauan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas Se Kotamadya Surabaya Tahun 1995 Sampai Dengan Tahun 1997. Journal of Dentistry Indonesia. 1999;6(2):13-17.
  3. Mangoenprasodjo. Gigi Sehat Mulut Terjaga. Yogyakarta: Penerbit Think Fresh; 2009.
  4. Ramadhan AG. Serba Serbi Kesehatan Gigi Dan Mulut. Jakarta: Bukune; 2010.
  5. Wilis R. Efektifitas Mengkomsumsi Wortel (Daucus-Carota) Aceh dan Wortel Medan Terhadap Perubahan Debris Indeks Pada Anak Sekolah Dasar. AcTion: Aceh Nutrition Journal. 2017;2(2):126-131.
  6. Syahrizal S. Analisis Kuantitatif Formalin pada Buah Impor pada Swalayan di Kota Banda Aceh. Aceh Nutrition Journal. 2016;1(2):135-140.
  7. Wardono. Minuman Apel Sebagai Obat Kumur Terhadap Penghambat Bakteri Dalam Rongga Mulut. Journal of Dentistry. 2013;7(2):76-89.
  8. Prabu GR, Gnanamani A, Sadulla S. Guaijaverin–a plant flavonoid as potential antiplaque agent against Streptococcus mutans. Journal of Applied Microbiology. 2006;101(2):487-495.
  9. Rahmawati. Ekstrak jambu biji sebagai antimikroba terhadap methcilin resistent staphyococcus aureus. 2010.
  10. Herlina. Pengaruh Simulasi Berkumur Rebusan Daun Jambu Terhadap Sekresi Saliva. Journal of Dentistry Indonesia. 2010;5(3):45-48.
  11. Balitbangkes. Riset Kesehatan Dasar 2013. Pertama. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.; 2013. doi:arXiv:1011.1669v3.
  12. Ruslijanto H. Penelusuran Penyebab Halitosis Diagnosis, dan Upaya Penanggulangannya. Jurnal Kedokteran Gigi. 2003;18(52):81-88.
  13. Nasri N, Imran H. Efektifitas Berkumur dengan Larutan Teh Rosella dalam Menghambat Plak Gigi Serta Mempercepat Penyembuhan Gingivitis Pasca Scaling. AcTion: Aceh Nutrition Journal. 2017;2(1):18-24.
  14. Wilis R, Andriani A. Efektifitas Berkumur Rebusan Daun Sirih Dibandingkan Rebusan Daun Saga terhadap Perubahan Derajat Keasaman Air Ludah. AcTion: Aceh Nutrition Journal. 2017;2(1):67-72.
  15. Puspita. Pengaruh Berkumur-Kumur Dengan Jus Apel Terhadap Penurunan Plak Pada Anak Sekolah Dasar di Kecamatan Aceh Besar. 2015.
  16. Rosihan A, Ringga S, Bayu IS, Teguh H. Hubungan pelaksanaan UKGS dengan status kesehatan gigi dan mulut murid sekolah dasar dan sederajat di wilayah kerja puskesmas Cempaka Putih kota Banjarmasin. Dentino-Jurnal Kedokteran Gigi. 2012;2(1):102-109.
  17. Suratman A. Ekstrak Buah Jambu Biji Sebagai Obat Kumur Untuk Pengobatan Ginggivitis. 2004.
  18. Naini A. Pengaruh ekstrak daun jambu biji (psidium guajava linn). Terhadap pertumbuhan streptococcus mutans. Indonesian journal of dentistry. 2006;12(2):95-98.
  19. Ngajow M, Abidjulu J, Kamu VS. Pengaruh antibakteri ekstrak kulit batang matoa (Pometia pinnata) terhadap bakteri Staphylococcus aureus secara in vitro. Jurnal MIPA Unsrat Online. 2013;2(2):128-132.
  20. Herlina. Pengaruh Simulasi Berkumur Rebusan Daun Jambu Terhadap Sekresi Saliva. Jounal of dentistry. 2010;5(3):45-48.

Open Access Copyright (c) 2018 Andriani Andriani, Ratna Wilis
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

AcTion: Aceh Nutrition Journal
Published by: Department of Nutrition at the Health Polytechnic of Aceh, Ministry of Health.
Soekarno-Hatta Street, No. 168. Health Polytechnic of Aceh, Aceh Besar, 23352. Telp/Fax: 0651 46126 / 0651 46121.
Website: https://gizipoltekkesaceh.ac.id/
E-mail: [email protected]

e-issn: 2548-5741, p-issn: 2527-3310

All content is licensed under a: Creative Commons Attribution ShareAlike 4.0 International License

View My Stats

Get a feed by atom here, RRS2 here and OAI Links here