Studi pemahaman konsep pendaki pemula terhadap kebutuhan nutrien terhadap pendakian
Abstract
Mendaki gunung adalah salah satu kegiatan olahraga yang diminati banyak anak muda bahkan orang dewasa. Bahkan jumlah pendaki gunung tiap tahun semakin meningkan dikarenakan trend. Kecelakaan dalam dunia pendakian juga semakin meningkat karena banyaknya pendaki pemula yang lebih mementingkan eksistensi daripada keselamatan diri. Banyak pendaki yang asal asalan bahkan membahayakan diri mereka sendiri. Hal yang sering disepelekan dalam pendakian salah satunya adalah perbekalan konsumsi dan alat yang safety. Pendaki pemula pada umumnya hanya membawa perbekalan mie instan, makanan ringan, dan air. Hal itu tentunya tidak mencukupi untuk kebutuhan aktivitas mendaki yang termasuk dalam salah satu aktivitas olahraga yang ekstrim. Sekitar 7 dari 10 pendaki tidak terlalu memperhatikan keselamatan mereka dan lebih memperhatikan eksistensi. Harapan dari penelitian ini adalah supaya banyak pendaki lebih memperhatikan keselamatan mereka sebeum melakukan pendakian agar bisa mengurangi korban berjatuhan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Amal AA. Kesetaraan gender wanita pendaki Gunung di Jawa Timur studi tentang feminis eksistensialis Simone De Beauvoir. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. 2018. http://digilib.uinsby.ac.id/26994/.
Dewi SN, Khadijah ULS, Munajat E. Gambaran Tingkat Pengetahuan Masyarakat Generasi Y Mengenai Aktivitas Wisata Trekking. Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation. 2021;4(2):201-214.
Ilzam K. Persiapan fisik dalam pendakian Gunung Sindoro (Studi Kasus pada Anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pecinta Alam” MAHAPALA” Universitas Negeri Semarang Tahun 2017/2018). Universitas Wahid Hasyim Semarang. 2018.
Firdausi M. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Kemampuan Pertolongan Pertama Hipotermia Pada Mahasiswa Pecinta Alam di Kabupaten Jember. Universitas Muhammadiyah Jember. 2020.
Indrawan SN. Perancangankampanye Keselamatan Pendakiandalam Gerakan Salam Safety Di Gunung Lawu Jalur Cemoro Sewu. ISI SURAKARTA. 2020.
Yuanto M. Rancang bangun aplikasi sistem pendukung keputusan pemilihan alat mendaki dengan metode SMART (Simple Multi Attribut Rating Technique) berbasis android. 2018.
Mukarom I. Tingkat Kesadaran Pendaki Dalam Mempersiapkan Peralatan Pendakian di Gunung Slamet. 2022.
McDonald A, Stubbs R, Lartey P, Kokot S. Environmental injuries: hyperthermia and hypothermia. MacEwan University Student eJournal. 2020;4(1).
Putra FPM, Setyaningsih P, Santoso DA. Analisis Persiapan Fisik Pendakian Gunung Ijen Dan Gunung Ranti Di Kabupaten Banyuwangi. Jurnal Pendidikan Jasmani (JPJ). 2020;1(2):80-93.
Permatasari T, Sidarta N. Hubungan tingkat aktivitas fisik dengan acute mountain sickness pada pendaki gunung. Jurnal Biomedika dan Kesehatan. 2021;4(3):106-112.
Herlina H. Keseimbangan asupan gizi siswa yang mengikuti ekstrakurikuler pencipta alam SMA Negeri I Amdam Dewi Kanupaten Tapanuli Tengah tahun 2019. Jurnal Akrab Juara. 2020;5(3):144-152.
Mecca A. Women’s mountaineering tourism on Instagram: The paradox between gender equality, identity, and objectification. In: Promoting Creative Tourism: Current Issues in Tourism Research. Routledge; 2021:721-727.
Gibson-Smith E, Storey R, Ranchordas M. Dietary intake, body composition and iron status in experienced and elite climbers. Frontiers in nutrition. 2020;7:122.
Krzysztof S-N, Judyta W. Energy and macronutrient intake of advanced polish sport climbers. Journal of Physical Education and Sport. 2019;19:829-832.
Ningsih A, Isnaini N. Pengaruh Edukasi Penanganan Awal Hipotermia Dengan Booklet Terhadap Tingkat Pengetahuan Pada Pendaki Gunung Prau. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah. 2020.
Peoples GE, Scott Parker RA, Craddock J. Rock climbers’ self-reported dietary practices and supplement use in the context of supporting climbing performance. The Journal of Sport and Exercise Science. 2021;5(2):130-138.
Refbacks
- There are currently no refbacks.