Sosialisasi pola makan dan sedentari dalam mencegah masalah obesitas pada anak sekolah dasar di Kota Banda Aceh
Abstract
Obesitas pada anak merupakan masalah,akibat etiologi yang kompleks dan multi faktor. Penanganan obesitas anak haruslah terpadu antara semua aspek etiologi. Semakin dini penanganan obesitas pada anak akan memberikan hasil yang lebih baik. Pengabmas bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan anak sekolah dasar melalui sosialisasi asupan makan dan sedentari dalam antisipasi masalah obesitas. Metode pelaksanaan mengacu kedalam model atau bentuk pendidikan dan pelayanan kepada masyarakat. Pelaksanaan pada tahun 2018 di beberapa Sekolah Dasar di Kota Banda Aceh. Sasaran yaitu anak-anak sekolah dasar sebanyak 60 orang. Data dikumpulkan secara wawancara dan pengukuran antropometri. Analis digunaka untuk mengukur keberhasilan kegiatan yaitu menggunajan uji t-dependent. Hasil menunjukkan pengetahuan anak SD antara sebelum diberikan leaflet dengan setelah diberikan leaflet mempunyai selisih rerata sebesar 2,6 dengan deviasinya 2,95. Hasil statistik menunjukan terdapat perbedaan signifikan antara pengetahuan anak setelah mendapatkan informasi melalui leaflet dengan nilai p=0,001 (p-value < 0,05). Kesimpulan, sosialiasi melalui pemberian lealfet untuk mengatisipasi kegemukan pada anak SD menujukan pengaruh yang bermakna untuk meningkatkan pengetahuan anak SD balita dalam hal memantau pertumbuhan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
WHO. Obesity: preventing and managing the global epidemic. World Health Organization; 2000.
Bappenas. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019. Jakarta: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional; 2014.
Ogden C, Carroll MD, Curtin LR, Lamb MM, Flegal KM. About childhood obesity. JAMA. 2010;303(3):242-249.
Roberts KC, Shields M, de Groh M, Aziz A, Gilbert J-A. Overweight and obesity in children and adolescents: results from the 2009 to 2011 Canadian Health Measures Survey. Health rep. 2012;23(3):37-41.
De Onis M, Blössner M, Borghi E. Global prevalence and trends of overweight and obesity among preschool children. The American journal of clinical nutrition. 2010;92(5):1257-1264.
WHO. Obesity and Overweight. Fact sheet 2016; Obesity and Overweight:http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs311/en/. Accessed 6/1/2017, 2017.
Balitbangkes. Laporan Riset Kesehatan Dasar 2013 Provinsi Aceh. Pertama ed. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Kementerian Kesehatan RI; 2013.
Damapolii W, Mayulu N, Masi G. Hubungan Konsumsi Fastfood dengan Kejadian Obesitas pada Anak SD di Kota Manado. JURNAL KEPERAWATAN. 2013;1(1).
Sartika RAD. Faktor risiko obesitas pada anak 5-15 tahun di Indonesia. Makara kesehatan. 2011;15(1):37-43.
Toschke AM, Grote V, Koletzko B, von Kries R. Identifying children at high risk for overweight at school entry by weight gain during the first 2 years. Archives of pediatrics & adolescent medicine. 2004;158(5):449-452.
Aprillia BA. Faktor yang Berhubungan dengan Pemilihan Makanan Jajanan pada Anak Sekolah Dasar [Skripsi]. Semarang, Diponegoro University; 2011.
Utter J, Scragg R, Mhurchu CN, Schaaf D. At-home breakfast consumption among New Zealand children: associations with body mass index and related nutrition behaviors. Journal of the American Dietetic Association. 2007;107(4):570-576.
Al Rahmad AH, Sudargo T, Lazuardi L. The effectiveness of WHO anthro growth standard training on the data quality of underfive children’s nutritional status. Journal of Information Systems for Public Health. 2013;1(1):21-6.
Mariza YY, Kusumastuti AC. Hubungan antara kebiasaan sarapan dan kebiasaan jajan dengan status gizi anak sekolah dasar di kecamatan pedurungan kota semarang. Journal of Nutrition College. 2013;2(1):207-213.
Arimurti T. Hubungan antara Asupan Energi, Karbohidrat, dan Protein dari Makanan Jajanan dengan Status Gizi Anak Sekolah Dasar Usia 9-12 Tahun, Universitas Negeri Sebelas Maret; 2010.
Hamalik. Serat pangan (Dietary Fiber) dan manfaatnya bagi kesehatan. Magistra. 2011;23(75):35.
Refbacks
- There are currently no refbacks.