Pengaruh perilaku pedagang es campur terhadap penggunaan bahan kimia

Fajriansyah Fajriansyah* -  Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Aceh, Indonesia

Es campur merupakan salah satu makanan jajanan yang sangat umum dimasyarakat. Es campur yang dijual bebas dipasar mempunyai kandungan zat warna yang sangat berbahaya bagi masyarakat. Rendahnya pengetahuan pedagang serta tindakan mereka berdampak negatif bagi konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur hubungan pengetahuan dan tindakan pedagang es campur terhadap penggunaan bahan kimia di Kota Banda Aceh. Penelitian menggunakan desain potong lintang yang dilakukan pada 23 pedagang es campur di Kota Banda Aceh. Data yang dikumpulkan meliputi data pengetahuan, tindakan dan data penggunaan bahan kimia. Pengumpulan data dlakukan secara wawancara dan pengujian laboratorium. Uji statistik yaitu fisher ecxact test pada CI95%. Hasil penelitian menunjukan rendahnya pengetahuan (60,9%) dan tindakan (69,6%) pada pedagang, serta tingginya kandungan Rhodamin pada es campur (52,2%). Pengentahuan dan tindakan pedagang mempunyai hubungan signifikan dengan tingginya kandungan bahan kimia pada es campur (p < 0,05). Kesimpulan, rendahnya pengetahuan dan kurang baiknya tindakan pedagang sangat signifikan terhadap tingginya kandungan bahan kimia Rhodamin B pada es campur. Saran, perlu penyuluhan dan pembinaan secara rutin kepada pedagang tentang bahaya zat warna non pangan dan akibatnya terhadap kesehatan. 

Kata Kunci : Pengetahuan, tindakan, Rhodamin B, es campur

 

Ice mix is one of the most common food snacks in the community. The mixed free-mixed ice on the market has a very dangerous dye content for the community. The low knowledge of traders, as well as their actions, have a negative impact on consumers. This study aims to measure the correlation of knowledge and action of the merchant of mixed ice against the use of chemicals in Banda Aceh. The study used a cross-sectional design performed on 23 ice-mix traders in Banda Aceh City. The data collected includes data on knowledge, action, and data on the use of chemicals. Data collection was conducted by interview and laboratory testing. The statistical test is Fisher exact test at CI95%. The results showed low knowledge (60.9%) and action (69.6%) on traders, as well as the high content of Rhodamine on mixed ice (52.2%). Trader's knowledge and actions have a significant relationship with the high chemical content in the mixed ice (p <0.05). Conclusion, low knowledge and lack of merchant action are very significant to the high content of Rhodamin B chemicals on the mixed ice. Advice, need counseling and guidance on a regular basis to the trader about the dangers of non-food dyes and the consequences on health. 

Keywords: Knowledge, action, Rhodamine B, mixed ice

Keywords : Pengetahuan; perilaku; Rhodamin B; es campur

  1. Hidayah R, Asterina A, Afriwardi A. Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Penjual Es Campur Tentang Zat Pewarna Berbahaya dengan Kandungan Rhodamin B dalam Buah Kolang Kaling di Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. 2017;6(2):283-288.
  2. Nisma F, Setyawati DI. Analisis Zat Pewarna Merah pada Makanan Jajanan Anak-Anak yang dijual di Sekolah Dasar di Wilayah Kota Madya Jakarta Timur. 2014.
  3. Handayani S, Kurniawati YO, Rahmawati ES. Analisis faktor yang mempengaruhi pedagang makanan jajanan dalam pemakaian pewarna berbahaya di lingkungan Sekolah Dasar Kecamatan Klaten Tengah. MOTORIK Jurnal Ilmu Kesehatan (Journal Of Health Science). 2016;4(7).
  4. Junaidi J, Noviyanda N. Kebiasaan Konsumsi Fast Food terhadap Obesitas pada Anak Sekolah Dasar Banda Aceh. Aceh Nutrition Journal. 2016;1(2):78-82.
  5. Pertiwi D, Sirajuddin S, Najamuddin U. Analisis Kandungan Zat Pewarna Sintetik Rhodamin B dan Methanyl Yellow Pada Jajanan Anak di SDN Kompleks Mangkura Kota Makasar. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Makasar, Makasar. 2013.
  6. Praja DI. Zat Aditif Makanan: Manfaat Dan Bahayanya. Penerbit Garudhawaca; 2015.
  7. BPOM RI. Pedoman Pertolongan Keracunan Untuk Puskesmas. Jakarta: Badan Pengawasan Obat dan Makanan; 2010.
  8. Februhantanty, J Iswarawanti D. Amankah Makanan Jajanan Anak Sekolah Indonesia. GiziNet. Jejaring Gizi Indonesia. 2004.
  9. Budiarso IT, Nainggolan GS, Nio OK. Kelainan Patologi pada Mencit dan Tikus Disebabkan Zat Warna Rhodamine B dan Metanil Yellow. Buletin Penelitian Kesehatan. 2002;11(1 Mar).
  10. Wicker AW. Attitudes versus actions: The relationship of verbal and overt behavioral responses to attitude objects. Journal of Social issues. 1969;25(4):41-78.
  11. Sugiyatmi S. Analisis faktor-faktor risiko pencemaran bahan toksik boraks dan pewarna pada makanan jajanan tradisional yang dijual di pasar-pasar kota Semarang tahun 2006. 2006.
  12. Yuni H. Hubungan pengetahuan dan keyakinan pedagang makanan jajanan dengan perilaku penggunaan sakarin. 2017.

Open Access Copyright (c) 2018 Fajriansyah Fajriansyah
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

AcTion: Aceh Nutrition Journal
Published by: Department of Nutrition at the Health Polytechnic of Aceh, Ministry of Health.
Soekarno-Hatta Street, No. 168. Health Polytechnic of Aceh, Aceh Besar, 23352. Telp/Fax: 0651 46126 / 0651 46121.
Website: https://gizipoltekkesaceh.ac.id/
E-mail: [email protected]

e-issn: 2548-5741, p-issn: 2527-3310

All content is licensed under a: Creative Commons Attribution ShareAlike 4.0 International License

View My Stats

Get a feed by atom here, RRS2 here and OAI Links here