Edukasi pemanfaatan daun kelor menjadi produk olahan pemberian makanan tambahan (PMT) balita di Desa Deunong, Aceh Besar
Abstract
Latar Belakang : Daun kelor (Imoringa oleifera) terbukti secara ilmiah memiliki kandungan gizi dan obat berkhasiat, sehingga diyakini memiliki potensi untuk mengatasi kekurangan gizi, kelaparan, serta mencegah dan menyembuhkan berbagai penyakit. Permasalahan yang terjadi yaitu belum banyak masyarakat Indonesia yang mengonsumsi daun kelor dikarenakan karakteristik daun kelor memiliki bau yang khas dan tidak disukai. Tujuan : Secara umum kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat agar dapat mengolah berbagai makanan PMT dengan menggunakan daun kelor. Hasil Kegiatan : Dari hasil perolehan nilai rata-rata pengetahuan dan keterampilan peserta yang mengikuti pre-test dan post-test terlihat bahwa ada peningkatan pengetahuan peserta sebesar 14,5% yaitu dari 62,6% menjadi 77,1%. Kemudian, terjadi peningkatan juga terhadap rata-rata keterampilan peserta sebesar 13% yaitu dari 79% menjadi 92%. Kesimpulan: Edukasi tentang pemanfaatan daun kelor menjadi produk olahan pemberian makanan tambahan (PMT) balita ini memberikan dampak yang positif bagi peningkatan pengetahuan dan keterampilan tentang pemanfaatan daun kelor sebagai PMT balita.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Broin.2010.Growing and Processing Moringa Leaves. Moringa Asociation of Ghana.
Diantoro, A., dkk. 2015. Pengaruh Penambahan Ekstrak Daun Kelor (Moringa Oleifera L.) Terhadap Kualitas Yogurt. Jurnal Teknologi Pangan. 6 (2): 59 - 66.
Granata Tejas H., dkk. 2012. A Panoramic View on Pharmacognostic, Pharmacological, Nutritional, Therapeutic and Prophylactic Values of Moringa Oleifera Lam. International Research Journal of Pharmacy. 3(6): 1-7.
Halim, Y., dkk. 2018. Pelatihan Pembuatan Minuman Instan Berbasis Daun Kelor di Kelompok Wanita Tani Cemara, Pamulang Barat, Tangerang Selatan. Jurnal Sinegritas PKM & CSR e-ISSN: 2528-7184. 02(02): 69 – 74.
Krisnadi, A.D. 2015. Kelor Super Nutrisi. Lembaga Swadaya Masyarakat – Media Peduli Lingkungan (LSM-MEPELING).
Kaseke, Hilda F.G. 2013. Ekstraksi Pewarna Makanan dari Akar Kelapa. B. Palma. 14 (2): 95 – 99.
Mardiah. 2017. Analisa Kadar Kalsium (Ca) pada Daun Kelor (Moringa oleifera). Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan. 8 (15): 49 – 52.
Maulida, Hilda M., dan Rita I. 2016. Pengaruh Penambahan Puree Daun Kelor dan Bubuk Daun Kelor Terhadap Hasil Jadi Mie Kering Mocaf. Ejournal Boga. 5 (2): 17 - 26.
Mukhriani. 2014. Ekstrasi, Pemisahan Senyawa, dan Identifikasi Senyawa Aktif. Jurnal Kesehatan. 7 (2): 361 – 367.
M.S., Jonni, M. Sitorus, Nelly Katharina, 2008. Cegah Malnutrisi dengan Kelor. Kanisius, Yogyakarta.
Nurcahyati, Dr. Erna, 2014. Khasiat Dahsyat Daun Kelor. Jendela Sehat, Jakarta.
Pustaka, Bagas W., dkk.2017. Uji Organoleptik dan Kalori Brownies Kelor (Moringa Oleifera) dengan Substitusi Pemanis Stevia (Stevia Rebaudiana). The 6th University Recearch Colloquium ISSN 2407- 9189. 109 – 116.
Priyatni Dewi, W. Nuraini. 2015. Resep Sukses Kue Kering Keju. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama
Rahmawati, Putri S., dan Annis Catur A. 2016. Daya Terima dan Zat Gizi Permen Jeli dengan Penambahan Bubuk Daun Kelor (Moringa Oleifera). Media Gizi Indonesia.11 (1): 86 - 93.
Ulfa, S., dan Rita I. 2016. Pengaruh Penambahan Jumlah dan Perlakuan Awal Daun Kelor (Moringa Oleifera) Terhadap Sifat Organoleptik Bakso. E-journal Boga. 5(3): 83-90.
Winarno, F.G., 2018. Tanaman Kelor (Moringa Oleifera). P.T. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Refbacks
- There are currently no refbacks.