Pemeriksaan kesehatan gigi dalam menentukan kebutuhan tindakan di TK ABA Kota Semarang

Retno Kusniati, Dwi Arti, Etny Harniati

Abstract

Kesehatan gigi perlu diperhatikan oleh masyarakat, namun masih banyak yang belum menyadari. Disisi lain anak-anak merupakan usia rentan terhadap penyakit gigi karena masih memerlukan bantuan dari orang tua untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut. Kesehatan gigi anak harus diperhatikan, karena keadaan gigi sebelumnya akan berpengaruh terhadap perkembangan kesehatan gigi selanjutnya. Metode, kegiatan skrining kesehatan gigi diikuti oleh 83 orang anak yang diperiksa langsung oleh dokter gigi didampingi oleh tim pengabdi. Data yang dicatat adalah usia, jenis kelamin dan kebutuhan perawatan. Hasil, anak-anak dalam kegiatan ini mayoritas berusia 5 tahun (46%) dan berjenis kelamin perempuan (58%). Urutan tiga besar kebutuhan perawatan anak-anak di TK ABA Kota Semarang yaitu tumpatan gigi (57%), Perawatan Topikal Aplikasi Fluoride (22%)  dan ekstraksi infiltrasi (19%). Kesimpulan, orang tua mengetahui kondisi kesehatan gigi dan mulut anaknya, diharapkan setelah itu dapat melakukan perawatan preventif sebelum terjadi permasalahan lebih lanjut.

Keywords

Kesehatan, gigi, perawatan, tindakan

References

Jain M, Bharadwaj SP, Kaira LS, Bharadwaj SP, Chopra D, Prabu D, et al. Oral health status and treatment need among institutionalised hearing-impaired and blind children and young adults in Udaipur, India. A comparative study. Oral Health Dent Manag. 2013;12(1):41–9.

Wihardja R, Setiadhi R. Kondisi kesehatan gigi dan mulut siswa SDK Yahya tahun ajaran 2012-2013. J Kedokt Gigi Univ Padjadjaran. 2018;30(1):26.

Tjahja I, Lely M. Hubungan kebersihan gigi dan mulut dengan pengetahuan dan sikap responden di beberapa puskesmas di propinsi Jawa Barat. Media Litbang Kesehat. 2005;15(4):1–7.

Sumual IA, Pangemanan DHC, Wowor VNS. Keparahan karies gigi yang tidak dirawat pada siswa SD GMIM 31 Manado berdasarkan indeks PUFA. e-GIGI. 2016;4(2).

Zikri Z, Yuliati L, Simanjuntak M. Pengaruh Agen Sosialisasi dan Iklan TV Terhadap Sikap dan Perilaku Menyikat Gigi pada Siswa Sekolah Dasar. J Ilmu Kel Konsum. 2019;12(2):169–80.

Kemenkes RI. Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Kementrian Kesehat RI. 2018;53(9):1689–99.

Salimah S. Reterdasi Mental. Medan: Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi USU; 2010.

Gopdianto R, Rattu AJM, Mariati NW. Status Kebersihan Mulut Dan Perilaku Menyikat Gigi Anak Sd Negeri 1 Malalayang. e-GIGI. 2014;3(1).

Anwar AI, Abdat M, Ayub AA, Yusrianti M. Status Kebersihan Mulut Berdasarkan Indeks Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S) Pada Siswa Sekolah Usia 9, 10 Dan 11 Tahun. Cakradonya Dent J. 2019;11(2):86–90.

Marlindayanti, Ningrum N, Manurung N. Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2018.

Santrock J. Child Development. New York: McGraw-Hill xli; 2001. 63 p.

Nirhang F. Perbedaan Efektivitas Dua Metode Penyuluhan Terhadap Perubahan Pengetahuan, Sikap ,Perilaku Dan Kebersihan Gigi Pada Anak. Dep Ilmu Kesehat Gigi Masy Fak Kedokt Gigi Univ Hasanuddin Makassar. 2020;

Stoeti E. Total quality management dalam pendidikan kesehatan gigi di sekolah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada; 2006. 25–7 p.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.