Pemberian kompres air hangat dan aromaterapi mawar terhadap penurunan nyeri pada ibu bersalin kala I fase aktif
DOI: 10.30867/gikes.v5i2.1722Abstract
Background: Pain during labor is a discomfort that often occurs in mothers. Severe pain can make the mother stressed, uncomfortable and exhausted. Uterine contractions during the initial phase of labor cause labor pain. The number of supplementary treatment that can be given to laboring mothers in lowering the pain felt, among them is aromatherapy and warm compresses.
Objectives: To find out the difference between warm water compresses and rose aromatherapy to reduce pain in maternity mothers during the active phase I.
Methods: This type of research is quasi experimental with a research design of nonequivalent control group design. The number of samples was 60 laboring mothers in the working area of the West Langsa Health Center, which was divided into 2 groups of 30 people in the warm compress group and 30 people in the rose aromatherapy group. The research was conducted on September 12 to November 28, 2023. The instrument used was an observation sheet containing respondent data and the NRS pain scale. Warm compresses are given for 20 minutes using buli-buli on the lower back and rose aromatherapy as much as 4 drops in a humiedifer containing water which is given for 20 minutes, the intervention is given at the time of the active phase. Data processing using Wilcoxon test to see the effect of each variable and man whitney test to determine which intervention is more effective.
Results: Giving warm compresses and rose aromatherapy is effective in reducing labor pain in laboring women in the first phase of the active phase with a significance value of 0,000 and warm compresses and aromatherapy are equally effective in reducing labor pain with a significance value of 0,000.
Conclusion: Giving warm compresses and rose aromatherapy is equally effective in reducing labor pain in the first phase of active labor.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Andriyani, A. (2009). Pengaruh larutan detergent dan larutan klorin pada proses pencucian alat makan dengan metode three compartement sink terhadap penurunan jumlah angka kuman pada alat makan di RS PKU Muhammadiyah Surakarta. Jurnal GASTER, 5(1), 379– 387.
Aldiani, R. (2018). Hubungan pengetahuan dan sikap penjamah makanan dengan penerapan hygiene sanitasi makanan Instalasi Gizi RSUD Wangaya Denpasar tahun 2018. Skripsi Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar.
Anggun Istiva Rahayu, Munifa, Juni Ramadhani. (2022). Pengaruh pemberan penyuluhan gizi menggunakan media vidio hygiene dan sanitasi dalam pengolahan makanan terhadap tingkat pengetahuan dan sikap penjamah makanan pada Aulia Catering Service Kota Palangkaraya. Jurnal surya medika
Arfiah, A., Patmawati, P., & Afriani, A. (2021). Gambaran pelaksanaan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) di Desa Padang Timur Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar. J-KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(2), 113-135.
Balai Besar POM Yogyakarta. (2018). Laporan tahunan BBPOM 2017. Yogyakarta: BBPOM.
Efendi, R., Andriyani, A., & Mustakim, M. (2018). Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan higiene dan sanitasi di Kantin Universitas Muhammadiyah Jakarta. Jurkessia, Vol. VIII (No. 3, Juli).
Fatmawati & Mulya R. (2013). Hubungan perilaku penjamah makanan dengan penerapan personal hygiene pada penjamah makanan di Instalasi Gizi RSUP. Dr. M. Djamil Padang tahun 2013. Skripsi. Program Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas.
Fung, F., Wang, H. S., & Menon, S. (2018). Food safety in the 21st century. Biomedical journal, 41(2), 88-95.
Jane-Llopis, E., Barry, M., Hosman, C., Patel, V., & Mittelmark, M. B. (2005). The evidence of mental health promotion effectiveness: strategies for action. Promotion & education.
Jiastuti, T. (2018). Higiene sanitasi pengelolaan makanan dan keberadaan bakteri pada makanan jadi di RSUD Harjono Ponorogo. Jurnal Kesling, 10(1), 1324.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Profil kesehatan Indonesia tahun 2020.
Lestari, W., & Aprianti, A. (2019). Hubungan body image, tingkat pengetahuan dan sikap terhadap praktik personal hygiene tenaga penjamah makanan. Jurnal Riset Pangan dan Gizi, 2(1), 37-47.
Livana, P. H., Handayani, T. N., Mubin, M. F., & Ruhimat, I. I. A. (2020). Efektifitas terapi musik pada nyeri persalinan kala I fase laten. Jurnal Ners Widya Husada, 4(2), 47–52.
Maghafirah, M., & Sukismanto, M. E. R. (2018). Hygiene sanitasi penjamah makanan di sepanjang jalan raya Tajem Maguwoharjo Yogyakarta tahun 2017. Jurnal Formil Kesmas Respati, 3 (April), 15, 22.
Malinda, S. Y. (2014). Gambaran hygiene dan sanitasi sarana fisik serta peralatan pengolahan bahan makanan di Rumah Sakit Umum Daerah Pembalah Batung Amuntai tahun 2013. AL'ULUM, 60(2).
Marpaung, N. D., Nuraini, S., & Marsaulina, I. (2012). Higiene sanitasi pengolahan dan pemeriksaan escherichia coli dalam pengolahan makanan di instalasi gizi Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik. Jurnal Lingkungan dan Kesehatan Kerja, 1(2), 2-10.
Miranti, E. A., & Adi, A. C. (2016). Hubungan pengetahuan dengan sikap dan higiene perorangan (personal hygiene) penjamah makanan pada penyelenggaraan makanan asrama putri. Media Gizi Indonesia, 11(2), 120–126.
Møller, C. O. A., Nauta, M. J., Schaffner, D. W., Dalgaard, P., Christensen, B. B., & Hansen, T. B. (2015). Risk assessment of salmonella in danish meatballs produced in the catering sector. International Journal of Food Microbiology, 196, 109–125
Nuraini, L. (2019). Faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan hygiene sanitasi rumah makan di kabupaten magetan. Skripsi Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun.
Nuraini, P., & Susanna, D. (2014). Karakteristik dan pengetahuan penjamah makanan dengan perilaku tentang higiene perorangan pada proses pengolahan makanan di Katering “X” Jakarta tahun 2014. Jurnal Kesehatan masyarakat Universitas Indonesia.
Nurmawati, S., Prodjosoewojo, S., Chairunnisa, N. H., Djauhari, H., & Alisjahbana, B. (2019). Faktor risiko penyebab foodborne disease pada siswa SD. Jurnal Sistem Kesehatan, 4(4).
Notoatmodjo, S. (2007). Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Rineka Cipta, Jakarta
Oliver, S. P. (2019). Foodborne pathogens and disease special issue on the national and international PulseNet network. Foodborne pathogens and disease, 16(7), 439-440.
Patmawati, P., & Sumardi, S. (2020). Hubungan pengetahuan dan sikap terhadap hygiene perseorangan santri di pondok pesantren. Jurnal
Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama, 9(2), 180-190.
Rohanta Siregar, I. G. S. (2016). Gizi Kulinari (E. Rezkina (ed.)). EGC.
Sari, F. N. (2016). Penerapan good manufacturing practices (GMP) di dapur rumah sakit. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 8(2), 248-257.
Sihite, S. D. (2017). Asuhan keperawatan pada ny. s dengan prioritas masalah kebutuhan dasar personal hygiene: Defisit perawatan diri di Kelurahan Sari Rejo Medan Polonia (Doctoral dissertation).
Trisnawati, I. (2010). Pengaruh perlakuan sanitizer air panas pada peralatan penyajian terhadap penurunan angka total bakteri dan coliform di bangsal geriatri RSUP Dr. Kariadi Semarang. (Doctoral dissertation, Program Studi Ilmu Gizi).
Refbacks
- There are currently no refbacks.